THE POOL : Nailbiting Survival Thriller For Another Day






Tagline:

6 Metres. Deep Pool. No Ladder. No Way Out.



Nice-to-know:


Sutradara Ping
Lumpraleng menemukan ide cerita ini saat menemukan kolam kosong sewaktu mencari
lokasi untuk debut penyutradaraannya, Kote Rak Aeng Loei (2006).




Cast:


Theeradej Wongpuapan
 sebagai
Day

Ratnamon Ratchiratham
sebagai Koy 





Director
:


Merupakan feature film keenam bagi Ping Lumpraploeng setelah Pob na pluak (2014).




W For Words
:

Jika diminta
menyebutkan survival thriller yang melibatkan air dan predator, mungkin
mayoritas dari anda akan menyebutkan Open Water (2003) atau yang terbaru 47
Meters Down (2017). Kesamaannya hanya dimainkan satu atau dua karakter yang
selalu terlihat di layar, selebihnya adalah binatang buas yang siap mengancam
mereka. Film Thailand produksi T Moment ini memang tidak terkecuali.
Perbedaannya terletak pada panggung cerita, bukan lautan, bukan juga samudera
melainkan kolam renang kosong yang berkedalaman enam meter. Bagaimana bisa?




Art director, Day baru saja menyelesaikan syuting iklan komersial dan memilih
bersantai di kolam renang terpencil. Semua kru telah pergi dan instruksi
mengosongkan kolam pun sudah keluar. Malangnya Day ketiduran tanpa menyadari
air yang mulai surut. Tak lama kekasihnya Koy malah menyusul terjun ke kolam
dimana kepalanya sempat terantuk tembok. Keduanya ditambah anjing Lucky yang
terikat rantai di atas kolam lantas berupaya bertahan hidup dan mencari jalan keluar
selama berhari-hari. Sementara itu buaya betina yang terlepas juga turut mengancam
nyawa mereka. 




Dengan limitasi karakter dan setting, tentunya Lumpraploeng harus pandai
memaksimalkan apa yang ia punya. Untungnya semua setup yang dipasang bisa
dikatakan berhasil dalam menjaga ritme penceritaan. Penonton akan ‘disiksa’
selama 90 menit, meskipun draft awalnya yang konon berdurasi 150 menit, dengan
rasa tidak nyaman dan geregetan melihat kesulitan demi kesulitan yang tak henti
menghampiri Day. Saat secercah harapan datang, apapun caranya pasti akan pergi
lagi, anda hanya perlu bersabar hingga menit terakhir untuk mengetahui nasib
pasangan ini.




Karakter Day sendiri digambarkan begitu manusiawi. Ada keputusan yang membuatnya
masuk ranah antagonis. Namun kita bisa mengerti alasannya. Apalagi setelah
melihat segala bentuk perjuangan tak kenal lelah, mudah rasanya menggalang rasa
simpati pada tokoh ini. Sedangkan Koy bisa dikatakan tipikal gadis manja tak
berdaya yang mengandalkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tapi dipaksa tegar
juga karena situasi tak terelakkan. Ada dua bintang binatang yang memberi
kontribusi signifikan yakni Lucky yang lucu dan buaya yang berbahaya. Kita
harus akui kombinasi CGI, mekanik dan live action keduanya cukup meyakinkan di
layar.




Sulit untuk tak mengakui penampilan apik Theeradej Wongpuapan yang membawa
beban berat di pundaknya dalam one man show kali ini. Sudah satu dekade semenjak
kita terakhir menyaksikan akting mempesonanya dalam Bangkok Traffic Love Story
(2009) bersama Cris Horwang yang fenomenal itu. Rasa takut, bingung, kalut, frustrasi
diterjemahkannya dengan baik lewat ekspresi dan gestur, ditunjang dengan tubuh kekar
berotot membuat kita percaya kehidupan keras yang dilakoni pria berusia 40an
ini hingga bisa melakukan apa saja demi bertahan hidup.




Tak sia-sia penantian panjang terhadap film yang penayangannya terus ditunda di
Indonesia sejak akhir tahun lalu ini. The Pool mungkin dapat dikategorikan
sebagai action fantasy drama yang memposisikan manusia melawan monster (literally)
dan ketakutan dalam dirinya sendiri akan masa depan yang belum pasti (metaphorically).
Seperti kata pepatah milik Napoleon Hill, “Strength and growth come only
through continuous effort and struggle.”


This time, Day might be Lucky enough to see another day. And we can always
learn to be brave with our own lives as well.





Durasi:


91 menit






Overall:

8.5 out of 10




Movie-meter
:



Lebih baru Lebih lama