PENGABDI SETAN : Imperious Genre Revival Of Classic Local Horror


Quote:

Rini: Kalo memang itu Ibu, kita bilang sama dia supaya gak ganggu kita
lagi.

Suwono: Kuburan kan cuma ada orang mati. Dan orang mati gak bahaya.




Nice-to-know:


Proses syuting memakan waktu selama 18 hari di daerah Pengalengan, Jakarta dan
Sentul.




C
ast:

Tara Basro sebagai Rini Suwono

Endy Arfian sebagai Toni

Nasar Anuz sebagai Bondi

Adhiyat Abdulkhadir sebagai Ian

Dimas Aditya sebagai Hendra

Ayu Laksmi sebagai Mawarni Suwono

Elly D Luthan sebagai Nenek Rini

Egi Fedly sebagai Budiman Syalendra

Bront Palarae sebagai Suwono

Arswendy Bening Swara sebagai Ustad

Fachri Albar sebagai Batara

Asmara Abigail sebagai Darmina





Director
:


Merupakan feature film keenam bagi Joko Anwar setelah A Copy Of My Mind (2015)
. 


W For Words:

Salah satu horror cult
lokal yang diakui oleh masyarakat luas adalah Pengabdi Setan yang diproduksi
Rapi Films pada tahun 1980 dan disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Meski hanya
mengandalkan make up dan kostum seadanya tanpa polesan efek spesial, film yang
dibintangi Ruth Pelupessy, WD Mochtar, Fachrul Rozy,  Simon Cader, Him Damsyik dll ini dijamin akan
membuat bulu kuduk anda berdiri dengan segala penceritaan dan pengadeganannya.
Saat pertengahan tahun lalu mendengar kabar remake nya dengan menunjuk Joko
Anwar yang juga memfavoritkannya, I know you’ll be in for this treat




Keluarga Suwono
pindah ke rumah nenek Rini yang jauh dimana-mana demi pengobatan Ibu Mawarni
yang sakit misterius. Tak lama kemudian Ibu meninggal dan Ayah terpaksa
meninggalkan rumah karena pekerjaan. Rini beserta ketiga adiknya Toni, Bondi
dan Ian terpaksa tinggal hingga kemudian diganggu oleh hantu perempuan.  Dibantu oleh tetangganya Budiman dan putranya
Hendra yang menaruh hati padanya, Rini pun bertekad menguak tabir masa lalu
yang disimpan keluarganya rapat-rapat sebelum semuanya terlambat. 




Skenario yang dikerjakan Joko bersama Subagio Samtani, Sisworo Gautama, Imam Tantowi, Naryono Prayitno ini sedianya
memberi porsi memadai bagi masing-masing karakternya untuk bernafas dan saling
bersinergi. Namun dalam prosesnya, masih terlalu banyak pertanyaan yang mengusik
tentang keberadaan satu sama lain yang kerap dibiarkan tak terjawab. Keutuhan
keluarga menjadi hal terakhir yang saya pedulikan hingga film berakhir. Jawaban
rangkaian teka-teki yang dimaksudkan sebagai twist pun rasanya tidak terlalu dinanti
lagi.




Terlepas dari segala kekurangan materi, harus diakui tata artistik, lighting
dan pemanfaatan setting menjadi kekuatan yang sulit dipungkiri. Berbagai sudut
rumah mulai dari tangga, lorong, sumur, kamar hingga halaman mampu mewujudkan panggung
ketakutan bagi setiap karakternya untuk unjuk gigi. Beragam trik jump scares
yang cukup konsisten di sepanjang durasinya dijamin membuat anda terpekik kaget
hingga spontan menutup mata. Belum lagi lantunan suara Aimee Saras dalam
tembang Kelap Malam yang akan merasuk ke dalam benak penonton.











Karakter ayah memang tidak pernah sempurna di film-film Joko, either he’s
missing or simply an asshole
. Pengabdi Setan kembali mempertegas fakta itu. Tetapi
bukan itu yang akan menggarisbawahi review ini, melainkan inisiatif Joko untuk
menetapkan benchmark baru bagi para pembuat film genre ini di tanah air yang memang
tak seharusnya lari dari citarasa lokal yang kental. Alhasil Pengabdi Setan
yang anyar pun sukses mewarisi versi lawasnya akan konsep orisinil horor
Indonesia lengkap dengan balutan pesan moral yang diusungnya. Who’s in for
another prequel/sequel? Especially after what has been revealed before end
credits.





Durasi:


107 menit




Movie-meter:



Lebih baru Lebih lama