FLU : Dramatically Massive Epidemic Korean Movie

Tagline:



Death goes viral




Nice-to-know:


Film berjudul asli Gamgi ini sudah tayang di Korea Selatan pada tanggal 14 Agustus 2013 yang lalu.





Cast:

Jang Hyuk sebagai Kang Ji-koo
Soo Ae sebagai Kim In-hae


Park Min-ah sebagai Mirre

Cha In-Pyo sebagai Presiden

Yoo Hae-jin sebagai Bae Kyung-ub
Lee Hee-joon sebagai Byung-ki

Lee
Sang-Yeob sebagai Byeong-woo


Jeon Kook-Hwan sebagai Ma Dong-seok



Director:

Merupakan f
eature film keenam bagi Kim Sung-su setelah Please Teach Me English (2003).



W For Words:

Masih
membekas dalam ingatan akan wabah virus flu yang mematikan dalam Contagion
(2011) atau World War Z (2013). Kini rumah produksi Korea, iLoveCinema dan iFilm
Co.membuat versinya dimana hak distribusi dipegang langsung oleh CJ
Entertainment. Beruntung publik Indonesia bisa menyaksikannya lewat jaringan
bioskop Blitzmegaplex walaupun
harus terlambat dua bulan. Sederetan aktor-aktris
ternama negeri ginseng dikerahkan untuk menghidupkan suasana chaos. Tak heran
jika wajah-wajah familiar akan anda temukan dalam film yang menghabiskan
total bujet 9,9 juta won.





Sejumlah imigran gelap diselundupkan ke Bundang dekat Seoul. Virus flu H5N1
menewaskan semua kecuali Monssai yang menyebarkan ke seantero warga sipil di
dekatnya akibat melarikan diri dari kakak beradik Byeong-woo dan Byeong-ki.
Kontan wabah tersebut meluas hingga memaksa Presiden mengambil tindakan yaitu
melakukan evakuasi untuk menghentikan penyebaran. Sementara itu dokter yang
juga single mom, In-hae bertekad menyembuhkan anaknya Mirre yang tertular
dengan bantuan petugas Tim Penyelamat baik budi, Jigu yang juga menaruh hati
padanya.




Layaknya film Korea yang kerap menitikberatkan pada nilai-nilai keluarga,
yang satu ini bukan pengecualian. Small units yaitu Jigu dan ibu anak In-hae
dan Mirre membawa semangat itu, lengkap dengan melodrama episodiknya di paruh
kedua sampai film berakhir. Teori konspirasi dari pihak-pihak berwenang dalam
menangani wabah juga turut memperkaya konflik. In the end, it might only be the worst situation that happened in
Bundang, small city with approx half million population
. Namun nyatanya
tetap mampu memberikan efek global yang dibutuhkan tanpa terkesan ambisius.




Sutradara Kim melakukan intertwining
setiap porsi subplot nya dengan baik sehingga tidak kehilangan fokus. Terima
kasih pada kerapian editing Nam Na-young dan kecermatan DOP Lee Mo-gae
mengambil suasana kericuhan publik baik steady maupun handheld. Belum lagi kemegahan
scoring music yang terbilang efektif menjaga tempo film yang berjalan lebih
dari dua jam. Efek virus flu yang mengerikan mulai dari ruam kulit, batuk
parah, semburan darah juga sukses membangun paranoia penonton, terlebih ancaman
kehilangan orang-orang terdekat dalam hidup kita.




Jang Hyuk yang biasanya bermain komedik kali ini mengusung jiwa patriotik yang
meski terkesan berlebihan langsung membuat penonton berpihak padanya. Sebaliknya
Su Ae yang insecure dan memegang kode
etik kedokteran justru dihadapkan pada situasi yang menuntutnya berubah
drastis. Si kecil Min-ha menampilkan akting lugu menggemaskan nan memikat dengan
spontanitas dan high curiosity nya. Aksi heroik penuh wibawa dilakoni In-pyo
sebagai Presiden yang mendapat tekanan internal, militer sekaligus pihak asing
yang mulai mencampuri otoritasnya.




Flu adalah disaster movie dengan
intensitas tinggi. Tak jarang esensi konfliknya begitu menekan anda hingga ke
ulu hati termasuk perpanjangan klimaks menjelang ending. Atmosfirnya yang
depresif juga secara konstan menyetir anda untuk bisa merasakan bagaimana jika berada
dalam kondisi demikian. Berbagai informasi teknis dari segi medik ataupun
sosial politik yang seharusnya kuat mendukung memang sedikit terabaikan. Toh
semua itu tak menghalangi keberhasilan filmmaker Kim dalam menyuguhkan mass hysteria cause by epidemic. This horrible but logically expected under
those circumstances sci-fi thriller will stuck in your mind for a while.





Durasi:

121 menit





Overall:

8 out of 10





Movie-meter:



Lebih baru Lebih lama