ANY BODY CAN DANCE 2 : Bigger Deal But Less Value Exuberant Sequel


Quote:

Suresh: Sir, u r superb sir, outstanding, sir i salute u sir.


Vishnu: I
know men, shut up & get lost.




Nice-to-know
:

Demi memperdalam penjiwaan karakter
Suresh, Varun Dhawan menato Michael Jackson di tangan kanannya.








Cast:

Varun Dhawan sebagai Suresh
Shraddha
Kapoor
sebagai VinniePrabhudheva sebagai Vishnu


Sushant Pujari sebagai Vernon

Punit Pathak sebagai Vinod

Lauren Gottlieb sebagai Olive

Pooja Batra sebagai Puja Kohli





Director:

Merupakan film ketiga bagi Remo setelah prekuelnya ABCD (2013).





W For Words:


Rasanya industri Bollywood yang identik dengan musik dan tari sudah tidak lagi
membutuhkan dance movie selayaknya yang dilakukan Hollywood dari masa ke masa. Namun
di awal tahun 2013 yang lalu, UTV Spotboy membuat sebuah gebrakan dengan ABCD
(Any Body Can Dance) yang memiliki banyak persamaan dengan franchise Step Up.
Tidak salah karena masih mengakar dengan budaya India hingga akhirnya mencapai kesuksesan
yang lumayan. Dua tahun kemudian, sekuelnya pun diproduksi. Tidak
tanggung-tanggung, IX Faces Pictures dan UTV Motion Pictures langsung menggandeng
Disney. We knew it’s gonna be huge!




Mumbai Stunners gagal dalam pertunjukan televisi nasional hingga mereka
dicap sebagai peniru. Suresh yang bekerja di bar pamannya lantas berkenalan
dengan Vishnu, guru tari yang handal tapi hobi mabuk-mabukan. Lewat perjuangan
bujuk rayu yang intens, Vishnu akhirnya setuju melatih Suresh, Vinnie dkk. Nama
kelompok yang berganti menjadi Indian Stunners tersebut mulai mencari anggota
baru demi mewujudkan mimpi mereka bersama yakni tampil dalam World Dance
Competition di Las Vegas sekaligus keikutsertaan negara India untuk pertama
kalinya.






Skenario yang ditulis oleh Remo dibantu oleh Mayur Puri dalam penyusunan
dialognya ini terinspirasi dari perjuangan nyata Nalasopara boys yang
menempatkan India pada peta dunia hiphop saat memenangkan kejuaraan dunia di
Las Vegas pada tahun 2012 lalu. Namun segalanya dalam film dibuat dalam skala
yang lebih besar dimana passion tampak begitu mudah mengalahkan segala hambatan.
Berbagai karakter kunci memang masih mengalami struggling tetapi turning point
konfliknya masih terkesan dipaksakan dan tak jarang penyelesaiannya berlalu
begitu saja.




Ambisi Remo yang tinggi untungnya masih dibarengi dengan directing skills yang
memadai. Trik-trik patriotisme yang juga kental dengan nilai-nilai keagamaan terbilang
sulit untuk tidak mengundang empati penonton. Koreografi tari baik individual
maupun kelompok sukses ditampilkan secara memikat dari awal hingga akhir. Balutan
musik hiphop yang digagas oleh Jigar, Mayur Puri dan Sachin akan dengan mudah
menstimulasi indera pendengaran anda. Durasi yang masih terlalu panjang menjadi
isu krusial, terlebih paruh pertama yang terasa lamban sebelum berakhir dengan
eksplorasi kota judi tersebut.




Varun dan Sraddha mungkin bisa dimaafkan jika menyangkut performa dance.
Perhatikan saja group performance yang tidak pernah menempatkan mereka di
posisi sentral. Namun harus diakui kharisma keduanya sebagai leading memang memukau.
Banyak wajah baru yang berfungsi sebaliknya, lemah di akting tapi kuat di
dancing. Meski demikian, kekayaan karakteristik para underdog yang berbeda
latar belakang tersebut niscaya masih menarik untuk disimak. Tokoh Sir
Prabudheva yang dominan pada prekuelnya kali ini hanya bertugas sebagai guard
yang memiliki hidden agenda.




Terlepas dari format 3D yang diembannya, ABCD 2 merupakan ‘upgrade’ dari segi
teknis dan style. Plot nya tidak banyak berubah selain mengganti spirit can-do yang
sederhana dengan believe in hardworking yang cukup kompleks. Lupakan kedalaman
cerita yang sedikit menguap karena kompensasi dancing sequences akan menawan
perhatian anda. Just feel the energetic perfomances in stages full of energy.
Dance freaks or not, you might love the cinematic experience with better
feeling guaranteed after you walk out of the cinemas!





Durasi:

152 menit





Movie-meter:






Lebih baru Lebih lama